Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

kesyukuran, buah kesuksesan

Gambar
Surabaya, 12 November 2013    Alkisah, hari ini saya menghadiri visitasi akreditasi ITS. Setelah sepekan sebelumnya dilakukan briefing persiapan bersama pihak kemahasiswaan ITS, akhirnya hari ini kami dikumpulkan di gedung Rektorat ITS untuk bertemu langsung dengan tim asesor. Dan memang yang hadir dari perwakilan mahasiswa pun bisa terhitung dengan jari, yang juga “dipilih” oleh pihak ITS.     Dari mulai Mapres kampus, fungsionaris BEM,UKM, pegiat Maritim Challenge, Mobil Surya, hingga perwakilan mahasiswa S2-S3, bahkan mahasiswa luar negeri. Dan gak tahu kenapa juga saya termasuk dalam undangannya juga.. Hehehe..   Beberapa saat kemudian setelah membuka forum, para asesor dari BAN-PT tersebut mulai memperkenalkan dirinya masing-masing. Tak disangka, ternyata yang menjadi asesor akreditasi ITS kali ini adalah perwakilan dari beberapa kampus terkemuka di Indonesia, seperti ITB,UI,UGM,Undip, dan Unhas. Sambil menyimak dengan seksama, tiba-tiba memori saya berlari bebe

selalu merindukan senyuman itu

Gambar
Surabaya, 25 Oktober 2013   Ceritanya malam ini saya berbagi dengan ibu-ibu binaan salah satu badan semi otonom pelayanan umat, di organisasi kami. Memang sudah beberapa kali saya merasakan berbagi dengan para mahasiswa,siswa sekolah, ataupun adik binaan di lembaga sosial. Tapi untuk hal yang satu ini, rasanya sungguh sangat berbeda. Entah mungkin karena baru pertama kali, ada perasaan sungkan berbagi dengan orang yang suda h makan asam garam pengalaman lebih banyak dari saya. Kalo saja saya tidak dipaksa oleh bapak direktur di organisasi kami, mungkin saya tak mau. Tetapi dengan bermodal nekad dan bismillah, mengharap kemudahan dari-Nya. Akhirnya, saya pun berbagi inspirasi dengan para ibu-ibu binaan. Dengan membuka perkenalan diri, sontak ibu-ibu tersenyum sambil mendengarkan saya dengan logat sunda yang khas. Tanpa disadari semuanya berjalan dengan normal dan tak ada halangan berarti. Buat saya pribadi, alangkah bahagia melihat senyum ibu-ibu tadi, seolah bertemu dengan ibu

menjadi yang terbaik dimanapun

Gambar
Surabaya, 5 Oktober 2013 Ceritanya hari ini saya berbagi di tiga jurusan berbeda di kampus perjuangan ini. Bagi saya, berbagi itu memberikan sebuah nilai dan hikmah tersendiri, bisa menyapa & silaturahim dengan banyak orang yang belum kita kenal, dan tentunya menambah kapasitas diri ini. Sepintas memang tidak ada yang spesial, tapi sesuatu itu terjadi ketika saya mengisi di jurusan yang terakhir. Pada saat moderator memb acakan sekilas CV pribadi, sontak seorang mahasiswa baru berkulit sawo matang kegirangan, dan ternyata usut punya usut ia satu kampung dengan saya, Tasikmalaya. Nah, saat sesi tanya-jawab, seorang Tasik yang juga alumni sekolah negeri cukup favorit tersebut pun bertanya secara antusias dengan logat Sundanya yang khas,”Kak, kumaha hoyong tiasa sapertos kak Ilham? Teu nyangka geuning aya oge urang Tasik di kampus ieu anu tiasa aktif organisasi,prestatif,kakoncara , pokokna mah sae weh kitu. Jujur, abi bingung,kedah kumaha ngajalani kahriupan di kampus ieu.” Ka

tak ada kata henti untuk berbagi

Gambar
Surabaya, 1 Oktober 2013 Ceritanya hari ini saya bertemu dgn seorang Bapak Tua di sebuah tempat yg menjadi pusat kehidupan saya di kampus. Sekilas tak ada yang aneh dari bapak seusia 60'an yg menderita mata silindris, dan air matanya yg menurut beliau sudah mulai tidak berfungsi dgn baik ini. Namun, setelah beberapa lama kami meng obrol, akhirnya Bapak tersebut mengeluarkan sebuah kartu dari sakunya, kartu anggota PMI tepa tnya. Saya pun terkaget melihat kartu tersebut. Tercatat sudah 35 kali, Bapak tua tersebut mendonorkan darahnya secara rutin 3 bulan sekali. Kaget, Takjub! Setelah saya tanya alasan kenapa ia tetap mendonorkan darahnya secara rutin walaupun di tenga usia yg sudah senja, Ia hanya menjawab ringan, "Saya hanya ingin jadi manusia yg bisa manfaat buat orang lain, minimal dgn darah saya ini" Kawan, bagi saya ada pelajaran luar biasa dari pertemuan dgn Bapak Tua tadi. Terkadang kita menilai sebuah kebermanfaatan harus selalu dgn hal-hal besar. Padahal