Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2008

"Memaknai Esensi Tahun Baru Hijriyah"

Tak terasa hari demi hari, minggu demi minggu,bulan demi bulan terus berganti hingga akhirnya kita bisa mencapai tahun baru hijriyah ini. Mungkin banyak yang memaknai bahwa tahun baru identik dengan berpesta-pesta, padahal esensi dari tahun baru itu sendiri sebenarnya tidak hanya aspek ceremonial saja. Tetapi kita harus mampu memaknai dan merefleksikan tahun baru hijriyah itu sendiri dalam kehidupan kita sehari-hari. Jika kita melihat aspek historis, tahun hijriyah mulai ditetapkan ketika Nabi Muhammad SAW. berhijrah dari Mekkah ke Madinah karena beliau sudah tak diperdulikan lagi oleh para kaum kafir Quraisy. Nabi Muhammad SAW. merasa bahwa penduduk Mekkah sudah tidak mau untuk diajak masuk islam sehingga beliau memutuskan untuk berhijrah ke Madinah. Kita bisa membayangkan betapa melelahkannya perjalanan Nabi Muhammad SAW. yang ketika itu hanya memakai unta. Pernahkah kita membayangkan pengorbanan dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.? Dewasa ini, mungkin kita jarang sekali berpikir akan

"Ibuku Sayang"

Hidup yang kita lewati terasa begitu indah karena sang pencipta menganugerahkan segala kenikmatannya bagi kita semua. Tapi pernahkah kita memikirkan dari mana kita berasal? Mungkin ada satu sosok yang sering dilupakan oleh banyak orang, padahal orang itu sangatlah berharga dalam kehidupan kita. Ya, sosok itu adalah ibu. Kita tahu bahwa kita bisa melihat dunia ini karena pada dasarnya kita dilahirkan ke dunia ini dilahirkan oleh seorang ibu. Pernahkah kita membayangkan ketika ibu kita sedang mengandung anaknya? Kondisi perut yang semakin membesar karena ada calon anaknya, dan bisa kita bayangkan betapa tidak nyamannya menjadi seorang ibu. Kemana-mana harus membawa dan menjaga anak yang sedang dikandungnya. Bahkan ketika tidur, sang ibu pun tak bisa seenaknya membalikkan badannya karena ada calon anak dalam kandungannya. Kemudian lihat pengorbanan seorang ibu, bagaimana ia memberikan semua waktunya untuk seoran anak yang ada didalam kandungannya. Pernahkah kita membayangkan itu semua? Te

"Masalah Korupsi di Indonesia"

Negara Indonesia adalah negara yang kaya baik itu dari segi sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kita tahu dari Sabang sampai Merauke, wilayah Indonesia adalah wilayah yang sangat subur, dimana disana banyak terdapat sumber pertanian, perikanan, dan pertambangan. Dan juga, dari segi sumber daya manusia banyak orang Indonesia yang cerdas. Sebagai bukti para juara olimpiade internasional banyak dari Indonesia. Kita tak perlu mengingkari lagi bahwa Indonesia adalah Negara yang sangat kaya. Tapi, mengapa sampai saat ini Indonesia digolongkan menjadi negara miskin? Mungkin akan banyak jawaban yang terlontar dari mulut kita. Tapi ada salah satu hal yang menyebabkan Indonesia sampai saat ini menjadi negara miskin yaitu masalah korupsi. Kita tahu dari awal pemerintahan dari dulu hingga sekarang banyak para pemimpin negara ini yang tega memakan uang rakyatnya sendiri. Sehingga sampai saat ini, Indonesia merupakan negara terkorup di dunia. Korupsi sendiri bisa diartikan dari berbagai s

"Idul Adha di Mata Pelajar"

Pada tanggal 10 Zulhijjah, umat islam di seluruh dunia merayakan salah satu hari raya yng sering kita kenal sebagai hari raya Idul Adha. Mungkin jika orang mendengar tentang hari raya Idul Adha ini, banyak yang menyimpulkan tentang penyembelihan hewan kurban. Padahal esensi dari hari raya Idul Adha itu sendiri adalah mengorbankan sebagian harta kita untuk orang yang membutuhkan karena Allah SWT. semata. Banyak orang yang hanya mengorbankan harta mereka padahal mereka tidak tahu apa esensi kurban itu sendiri. Jika kita mengingat sejarah, Idul Adha diawali ketika Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah SWT. lewat mimpi untuk menyembelih anaknya sendiri yakni Nabi Ismail. Bisa kita bayangkan bagaimana hati Nabi Ibrahim ketika harus menyembelih anak yang ia sayangi dan ia cintai, tapi pada saat itu Nabi Ibrahim tetap sabar untuk menjalankan perintah Allah tersebut. Hingga akhirnya, Nabi Ibrahim pun membawa anaknya ke bukit yang tinggi untuk disembelih. Pernahkah kita bayan

"Resensi Novel Ayat-Ayat Cinta"

Judul : AYAT AYAT CINTA Penulis : Habiburrahman El Shirazy Penerbit : Republika Tahun terbit : 2004 Isi : 418 halaman Peresensi : Ilham Azmy ( XI IPA 1 ) Ayat-ayat cinta adalah sebuah novel 411 halaman yang ditulis oleh seorang novelis muda Indonesia kelahiran 30 September 1976 yang bernama Habiburrahman El-Shirazy. Ia adalah seorang sarjana lulusan Mesir dan sekarang sudah kembali ke tanah air. Sepintas lalu, novel ini seperti novel-novel Islami kebanyakan yang mencoba menebarkan dakwah melalui sebuah karya seni, namun setelah ditelaah lebih lanjut ternyata novel ini merupakan gabungan dari novel Islami, budaya dan juga novel cinta yang banyak disukai anak muda. Dengan kata lain, novel ini merupakan sarana yang tepat sebagai media penyaluran dakwah kepada siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Islam. Novel ini bercerita tentang perjalanan cinta dua anak manusia yang berbeda latar belakang dan budaya, yang satu adalah mahasiswa Indonesia yang sedang studi di Universit