Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

Entrepreneurship

Materi oleh Achmad Ferdiansyah, ST. Resume oleh Ilham Azmy Ada yang menarik pada diskusi paska kampus perdana ini, karena pemateri yang hadir merupakan salah satu tokoh di kampus pahlawan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Tokoh itu ialah Achmad Ferdiansyah Pradana Putra, salah satu alumnus PPSDMS angkatan 4 regional IV Surabaya, beliau juga merupakan owner Sang Juara School, Hetric Lamp, dan lain sebagainya. Kehadiran beliau pada acara diskusi paska kampus kali ini, cukup mengundang decak kagum para peserta PPSDMS angkatan 6. Pada awal materi, beliau membuka dengan berbagai tipe/karakter mahasiswa, dari mulai mahasiswa yang akademisi (memiliki indeks prestasi cumlaude ), organisatoris, berjiwa entrepreneur , suka menulis,dan lain sebagainya. Di tengah penjelasana beliau yang cukup menarik, para peserta dibuat terkaget-kaget dengan statement Mas Ferdi bahwa mahasiswa yang memiliki indeks prestasi cumlaude itu sudah banyak, jadi sudah standar. Kemudian, beliau juga menjel

Berkontribusi Saat Pulang Kampung

Hari Selasa malam, 14 Agustus 2012 itu aku menginjakkan kakiku kembali di kampung halaman Tasikmalaya setelah hampir setengah tahun merantau di Surabaya. Tak kulewatkan juga, momen kepulanganku kali ini aku lengkapi dengan membawa buah tangan bakpia telo dan jenang apel khas kota Malang yang aku beli di Surabaya. Bagiku, tak sempurna rasanya jika kepulanganku ke kampung halaman ini tidak membawa apapun dari kota perantauanku. Kebetulan, aku di rumah hanya tinggal dengan ibu, bibi, dan kakekku. Jadi pada saat momen kedatanganku malam itu, aku langsung  berinteraksi dan banyak bercerita dengan ibu, bibi dan kakekku. Akhirnya, setiap orang dari kami memulai curhatan masing-masing, mulai dari kondisiku di Surabaya hingga cerita kakek yang sekarang penyakitnya lumayan semakin parah.  Suasana semakin mencair ketika datang seorang anak kecil yang biasanya dulu sebelum aku merantau, sering ku asuh di rumah. Ya, dia adalah anak saudaraku yang kebetulan rumahnta tak begitu jauh dari rumahku.

Kajian Biografi M. Natsir

M. Natsir adalah tokoh pergerakan yang sangat berpengaruh dalam dialektika bangsa ini, namun ia tidak banyak diketahui oleh banyak orang. Natsir kecil dilahirkan pada 17 Juli 1908, ia sendiri asli minang, dengan background keluarga pribumi yang lumayan mapan. Keluarganya bekerja di pemerintahan pada masa itu. Namun begitu, walaupun ia berasal dari keluarga yang bekerja di pemerintahan, tidak serta-merta menjadikan dirinya sebagai sosok yang pragmatis. Justru Natsir lebih fundamentalis, dan selalu berpikir jauh tentang banyak hal. Yang unik dari Natsir ini, semenjak kecil ia selalu menanamkan keislamannya secara berani, sehingga ia mendapatkan julukan Young Islamic. Banyak hal dari sosok Natsir ini yang menginspirasi jutaan mahasiswa terutama di seluruh Indonesia. Dalam pemikirannya, menjadi mahasiswa harus menjadi sosok yang fundamentalis dan proporsional. Malulah mahasiswa jika ia berangkat ke kampus hanya untuk kuliah saja, tanpa pernah memikirkan kapasitas dan jati dirinya seb

Membina Tali Ukhuwah

”Iman itu kadang naik kadang turun, maka perbaharuilah iman kalian dengan la ilaha illallah.” (HR Ibn Hibban) Seperti dikutip dari hadit tersebut, bahwa iman itu sangat fluktuatif. Ia kadang naik, kadang juga turun. Oleh karena itu, masing-masing dari kita harus senantiasa menjaga iman ini agar tetap berada pada level yang tinggi Kaitannya dengan ukhuwah, bahwasanya ukhuwah itu dibangun atas dasar iman. Bahkan, pertalian darah pun sanggup dikalahkan dengan kuatnya persatuan keimanan. Seperti di PPSDMS ini, kita semua berkumpul atas dasar keimanan dan kecintaan kita kepada Allah swt. Kita ada di PPSDMS ini untuk senantiasa taat kepadanya. Namun begitu, ukhuwah perlu dibangun dan ditumbuhkan secara bertahap. Ada beberapa tahapan dalam mencapai ukhuwah, yaitu: 1.     Ta’aruf (perkenalan) à disini kita mencari informasi sebanyak mungkin tentang saudara kita, entah itu latar belakang keluarganya, asal daerahnya,dan lain sebagainya. 2.     Tafahum (saling memahami) à dalam