Entrepreneurship
Materi oleh Achmad Ferdiansyah, ST.
Resume oleh Ilham Azmy
Ada yang menarik pada diskusi paska
kampus perdana ini, karena pemateri yang hadir merupakan salah satu tokoh di
kampus pahlawan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Tokoh itu ialah Achmad
Ferdiansyah Pradana Putra, salah satu alumnus PPSDMS angkatan 4 regional IV Surabaya,
beliau juga merupakan owner Sang Juara School, Hetric Lamp, dan lain
sebagainya. Kehadiran beliau pada acara diskusi paska kampus kali ini, cukup
mengundang decak kagum para peserta PPSDMS angkatan 6.
Pada awal materi, beliau membuka dengan
berbagai tipe/karakter mahasiswa, dari mulai mahasiswa yang akademisi (memiliki
indeks prestasi cumlaude),
organisatoris, berjiwa entrepreneur,
suka menulis,dan lain sebagainya. Di tengah penjelasana beliau yang cukup
menarik, para peserta dibuat terkaget-kaget dengan statement Mas Ferdi bahwa mahasiswa yang memiliki indeks prestasi
cumlaude itu sudah banyak, jadi sudah standar. Kemudian, beliau juga
menjelaskan bahwa mahasiswa yang aktif di organisasi juga sudah marak
dimana-mana, itu berarti tipe mahasiswa ini juga standar. Selanjutnya,
mahasiswa yang suka menulis, sangat menggeluti dunia karya tulis ilmiah juga
biasa saja menurut Mas Ferdi ini, karena tipe mahasiswa seperti itu sudah
banyak dijumpai.
Hingga beliau menjelaskan beberapa
karakteristik diatas, adalah karakteristik standar yang dimiliki hampir
kebanyakan mahasiswa. Menurut beliau, saat ini karakteristik yang masih sangat
jarang dijumpai adalah sosok mahasiswa yang mempunyai banyak skill. Tipe mahasiswa yang memiliki
banyak skill ini, masih sangat jarang
kita jumpai.
Disamping itu, Mas Ferdi juga memberikan
beberapa tips dan trik agar para peserta bisa menjadi mahasiswa yang
sesungguhnya. Yang pertama mengenai tips untuk meraih indeks prestasi cumlaude, yaitu beliau memberikan tips
bahwa dalam perkuliahan kita tidak boleh belajar sendirian (harus belajar
kelompok), berusaha duduk di posisi terdepan, menulis apapun yang diucapkan
oleh dosen, mengusahakan untuk kenal dengan dosen pengajar, membuat branding
personal, dan yang terakhir adalah jika sudah memahami suatu materi maka
ajarkanlah kepada orang lain.
Setelah itu, beliau menjelaskan
bagaimana menjadi mahasiswa organisatoris yang sesungguhnya, atau lebih lanjut
beliau menitikberatkan kepada kreastivitas kita saat berorganisasi. Menurut
beliau, jika kita aktif dalam suatu organisasi hendaknya kita harus membawa
perubahan dalam organisasi tersebut. Selanjutnya, beliau memberikan contoh
kecil bahwa ketika beliau menjadi
Menteri Riset dan Teknologi BEM ITS. Saat itu, gawean terbesar BEM ITS adalah menyukseskan ITS dalam PIMNAS. Nah,
masalahnya adalah ketika itu kondisi keilmiahan di ITS belum begitu baik,
sehingga dengan semangat perubahan yang dibawanya, Mas Ferdi menelurkan sebuah
ide gila dengan mengadakan gerakan 100 PKM PIMNAS, beliau memasang spanduk dan
poster di seantero ITS, sehingga warga ITS merasa tersadarkan untuk dapat
menulis PKM guna menyongsong prestasi ITS di PIMNAS. Hingga akhirnya, 1000 PKM
itu pun bisa terkumpulkan. Itulah perubahan besar yang dilakukan Mas Ferdi
dalam mengarungi amanahnya sebagai Menristek BEM ITS. Selanjutnya, beliau
menjelaskan bahwa sebagai aktivis organisasi hendaknya selalu ada action dalam setiap langkah-langkah
strategis yang dilakukan untuk organisasi tersebut.
Hal yang tak kalah penting untuk
dimiliki mahasiswa adalah skill menulis
KTI. Mas Ferdi menjelaskan bahwa dengan menulis KTI, kita mampu menemukan ide
yang tidak ditemukan orang lain, mampu menemukan solusi, mampu menuliskannya
dalam sebuah karya, serta dapat mempresentasikannya. Itulah beberapa manfaat
agar para peserta PPSDMS angkatan 6 harus memiliki skill menulis yang baik.
Dan yang terakhir, yang Mas Ferdi jelaskan adalah
mengenai skill entrepreneurship. Skill ini
masih sangat jarang sekali dimiliki oleh para mahasiswa. beliau memberikan
peserta sebuah simulasi dengan metode brainstorming
tentang sebuah gambar yang beliau tampilkan dalam slidenya, yaitu sebuah kawasan kumuh dan sangat kotor sekali. Para
peserta dituntut untuk bisa merepresntasikan pikiran apa yang terbersit ketika
melihat kondisi seperti dalam gambar slidenya
tersebut. Sampai akhirnya muncul berbagai ide dari beberapa peserta, ada yang
memikirkan negatif dan ada juga yang positif tentang gambar tersebut. Lebih
lanjut, Mas Ferdi menjelaskan bahwa jika kita melihat sesuatu dari sisi positif
untuk memanfaatkannya itulah jiwa entrepreneurship.
Entrepreneurship ini adalah sifat,
dan bisnis hanyalah dampak dari sifat tersebut sambungya. Kemudian, Mas Ferdi menutup sesi materi ini dengan memberikan
bahwa orang sukses itu selalu berkreativitas, dan cara untuk menjadi kreatif
adalah jangan melakukan hal yang sama setiap hari.
Komentar