Mahasiswa IDEAL: Disiplin, Solutif, Prestatif, dan Komunikatif


Mahasiswa sebagai agen peradaban mempunyai peran penting dalam menentukan nasib peradaban bangsa ini ke depan. Bagaimana tidak, karena sejatinya seorang mahasiswa harus bisa menjadi agent of change (agen perubahan) dari keadaan bangsa saat ini menuju masa depan bangsa yang lebih baik.


Terlebih dari itu, jutaan rakyat Indonesia telah menganugerahi kata “Maha” kepada para siswa yang menempuh studi di perguruan tinggi. Hal ini tentu sebuah penghargaan yang tinggi dari masyarakat bangsa ini, namun sesungguhnya dibalik itu semua tersimpan tanggung jawab yang besar di pundak para mahasiswa tentunya.


Selain itu pula, mahasiswa memegang peranan penting dalam estafeta kepemimpinan bangsa ini. Coba kita tengok, siapa yang menggulingkan rezim Orde Baru? Ya, tentu jawabaannya adalah para mahasiswa. Dan pahlawan reformasi, pejabat-pejabat yang saat ini sedang duduk di puncak pemerintahan bangsa ini, siapakah mereka dulunya? Ya, sekali lagi mereka dulunya adalah para mahasiswa.


Itulah gambaran umum yang bisa meginterpretasikan betapa pentingnya peran mahasiswa bagi perkembangan bangsa ini. Nah, sekarang lebih mengerucut lagi adalah mahasiswa ITS. ITS yang notabene adalah salah satu perguruan tinggi terbaik bangsa ini mempunyai tanggung jawab besar untuk melahirkan para lulusan (mahasiswa) yang bisa memberikan sumbangsih nyata bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa depan.


Maka timbullah pertanyaan, bagaimana karakterisitik mahasiswa ITS yang ideal? Ya, tentu banyak pemahaman yang bisa merepresentasikan sebuah kata “mahasiswa ideal”. Namun secara khusus, ada beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa ITS yang ideal.


Mahasiswa ideal, tentunya harus disiplin. Displin dalam berbagai hal. Baik dalam kegiatan akademik dan non-akademik. Salah satu contohnya adalah selalu disiplin dalam perkuliahan (kuliah, penugasan dosen, dll), displin dalam kegiatan keorganisasian (menjalankan jabatan yang diamanahkan dengan sebaik-baiknya), dan tentunya disiplin dalam memanage waktu yang dimiliki sebagai seorang mahasiswa. Itulah sedikit gambaran tentang aspek kedisiplinan yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa yang ideal.


Selanjutnya, mahasiswa ideal tentu harus mempunyai gagasan segar dan cerdas. Maka seyogyanya, seorang mahasiswa harus bisa memberikan solusi terhadap setiap permasalahan yang ada, dan senantiasa memberikan “warna” terbaik terhadap lingkungan sekitarnya. Maka dengan ini terbangunlah citra mahasiswa ideal yang solutif, yang mampu menjawab tantangan zaman dan setiap permasalahan yang muncul.


Tak hanya itu, seorang mahasiswa ideal tentu juga harus bisa berkomunikasi dengan baik, atau dengan kata lain mahasiswa yang komunikatif. Sebagai seorang mahasiswa ideal, maka dituntut untuk bisa bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik sebagai bekal seorang mahasiswa dalam mengarungi kegiatan kemasysrakatan setelah lulus kelak.


Ketiga sifat tersebut yakni, disiplin, solutif, dan komunikatif harus dimiliki oleh seorang mahasiswa sejatinya. Karena ketiga sifat ini merupakan sifat yang akan membangun mahasiswa yang berpikir idealis dan berwawasan ke depan. Tak hanya memikirkan kepentingan pribadi, namun memikirkan kepentingan umum. Tak hanya memikirkan problema saat ini, namun memikirkan problema yang akan dihadapi kedepan.


Akhirnya, dari meleburnya ketiga karakteristik tersebut akan melahirkan sosok mahasiswa yang mempunyai idealisme yang tinggi dan dapat mewujudkan FTI ITS yang bersatu. Dan efeknya akan mengharumkan FTI ITS melalui berbagai aktivitas kemahasiswaan yang merujuk kepada sikap disiplin, solutif, dan komunikatif.


Inilah yang mendasari diselenggarakannya Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Pra-Tingkat Dasar di lingkungan Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS pada 22-24 Oktober 2010 yang diisi dengan berbagai materi tentang manajemen diri mahasiswa. Yang akhirnya akan memembentuk karakter mahasiswa yang disiplin, solutif, dan komunikatif.

VIVAT FTI !

FTI Bersatu ITS Maju !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahasiswa Asal Tasik, Jadi Duta Indonesia ke Amerika