“KETIKA AKU MENJADI GURU, AKU AKAN MENGUBAH INDONESIA" dalam refleksi Hari Guru

Guru adalah sebuah profesi yang amat membanggakan. Betapa tidak, guru merupakan aset sebuah negara dalam memajukan pendidikan di suatu negara tersebut. Tapi terlepas dari hal itu, dewasa ini Indonesia khususnya malah terjebak dalam krisis di berbagai bidang. Apakah itu memang sepenuhnya kesalahan guru dalam mendidik generasi bangsa ini? Tentu tidak, kita harus melihat dari berbagai komponen seperti pola manajemen yang carut-marut di Indonesia ini. Jadi, kita semestinya tidak menyalahkan dan tidak memandang remeh profesi guru tersebut.

Memang jika kita ingin menjadi guru pada masa ini, banyak tantangan yang lebih kompleks di depan mata yang akan menghadang. Tetapi apabila aku menjadi seorang guru, aku akan mencerdaskan anak didikku, karena itu merupakan salah satu amanah UUD 1945. Banyak cara dalam hal mencerdaskan anak didik, salah satunya aku harus memberikan suri teladan yang baik bagi anak didikku. Kita tahu pada saat ini sebagian guru tidak memberikan teladan yang baik kepada anak didiknya, mereka bahkan ada yang sampai mencabuli anak didiknya sendiri, apakah orang yang seperti itu pantas menjadi guru? Tentu tidak, karena perbuatan tersebut dapat merusak citra guru.

Ketika aku menjadi seorang guru, aku juga harus mempunyai wawasan dan pandangan yang luas sehingga aku akan bisa membawa anak didikku ke gerbang ilmu dan wawasan yang sangat luas. Saat ini sungguh ironi sekali bahwa masih ada guru yang wawasan keilmuannya masih dibawah standar, sehingga hal ini menyebabkan pendidikan di Indonesia sangat “bobrok” dan konsep mencerdaskan anak bangsa sesuai amanah UUD 1945 seakan hilang begitu saja.

Kemudian aku juga harus kaya akan anak-anak didik yang cerdas. Karena aku ingin menjadi guru yang tercatat dalam sejarah dan dikenang oleh bangsa karena mampu menghasilkan pemimpin-pemimpin bangsa yang cerdas sehingga kelak bangsa ini akan maju dan sejahtera. Aku juga akan sepenuh hati dan ikhlas dalam menjalankan tugasku sebagai seorang guru untuk mendidik anak bangsa. Mungkin hal ini yang seakan hilang dari esensi seorang guru pada saat ini, banyak guru yang hanya mengharapkan “duit” dari anak didiknya tanpa memperhatikan bagaimana kualitas anak didiknya. Dan tak ada kata setengah-setengah, demi tercapainya kejayaan bangsa Indonesia kelak dikemudian hari. Karena nasib masa depan sebuah bangsa ditentukan oleh para generasi-generasi penerusnya. Oleh karena itu, aku juga akan menciptakan metode pendidikan yang unggul,cepat, dan dinamis yang mampu menghasilkan generasi-generasi penerus bangsa yang berkualitas. Sehingga spirit yang dibangun dalam pendidikan Indonesia adalah spirit keunggulan. Karena kalau dilihat dari kuantitas penduduknya, Indonesia unggul diatas negara-negara lain tetapi dalam segi kualitas penduduk Indonesia masih kalah dari negara-negara lain.

Aku pun harus bisa membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. Karena kemajuan sebuah negara ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Oleh karena itu, aku akan mendidik generasi-generasi penerus bangsa ini tanpa memperhatikan asal-usulnya. Mungkin sekarang banyak guru yang menolak ditugaskan di daerah-daerah terpencil tetapi jika aku menjadi guru, aku tidak akan menolak untuk mengajar di daerah-daerah terpencil itu karena pada dasarnya kualitas semua manusia itu sama tergantung bagaimana kita mengolahnya. Sebagai bukti, siswa Papua saja bisa jadi juara olimpiade. Dengan ini, aku yakin bahwa bangsa Indonesia kelak akan menjadi bangsa yang maju dan sejahtera.

Seorang guru juga harus bisa menjadi motivator bagi anak didiknya. Oleh karena itu, aku pun akan terus memberikan motivasi bagi anak didikku agar anak didikku terus bersemangat dalam belajar dan mereka tidak “loyo” demi tercapainya masa depan Indonesia yang lebih baik. Sebagai contoh, dalam novel/film “Laskar Pelangi” diperlihatkan bagaimana spirit anak-anak dalam belajar meskipun mereka tinggal di daerah yang terpencil. Karena meskipun mereka tidak mempunyai potensi, mereka masih mempunyai spirit sehingga mereka berhasil. Hal ini membuktikan bahwa bangsa ini mempunyai SDM yang berkualitas, hanya saja tinggal bagaimana kita mendidiknya sebagai seorang guru.

Mungkin selama ini banyak orang menganggap bahwa profesi seorang guru adalah profesi yang menjemukan dan tidak diperhitungkan, padahal esensi seorang guru yang sebenarnya sungguh mulia dan patut untuk diperhitungkan. Bagaimana tidak, gurulah yang akan membawa perubahan bagi bangsa ini, dan guru pulalah yang akan menentukan nasib bangsa ini di kemudian hari. Dan hanya guru yang akan memberikan pelita ilmu bagi generasi-generasi penerus bangsa ini di kemudian hari. Selama ini kita sudah salah mengartikan arti esensi seorang guru yang sebenarnya. Mungkin penghasilan seorang guru memang tak seberapa, tetapi sesungguhnya esensi seorang guru lebih hebat daripada milyuner sekalipun. Karena hanya seorang guru yang mampu memberikan harta yang sangat berharga kepada anak didiknya yakni ilmu, dan seorang guru tidak pernah mengharapkan imbalan apapun sehingga sepatutnya kita memberikan julukan “Pahlawan tanpa Tanda Jasa”. Jadi, selama ini bangsa ini telah salah dalam menilai esensi seorang guru. Gurulah yang akan membawa bangsa Indonesia ini kelak ke arah yang lebih baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahasiswa Asal Tasik, Jadi Duta Indonesia ke Amerika

Mahasiswa IDEAL: Disiplin, Solutif, Prestatif, dan Komunikatif